Film 2012 memang cukup mengguncang dunia dengan film yang berisi ramalan kiamat 2012 ini.
Dilarang, Film 2012 Malah Diburu
Larangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur untuk menonton film kiamat dengan judul 2012, justru membuat masyarakat Jombang penasaran. Mereka justru berduyun-duyun memburu VCD film tersebut.
Mereka tampak ramai mendatangi rental-rental VCD yang ada di kota itu. Seperti dilakukan Ali Mustofa, warga Perumahan Mojongapit, Kecamatan Jombang Kota. Dia harus bersusah payah mendatangi rental di seluruh Jombang demi mendapatkan kepingan cakram film 2012. Pria tinggi besar itu mengaku penasaran dengan film kontroversial tersebut.
"Tetangga saya banyak yang ingin melihat, tapi sampai saat ini belum ada yang dapat," ujarnya saat ditemui wartawan di sebuah rental VCD, di Jalan Hayam Wuruk, Jombang, Kamis (19/11).
Pemilik rental, Ahmad Zain, membenarkan. Setiap hari, kata dia, setidaknya 50 orang mendatangi rental memburu film tersebut. Mulai pelajar hingga orang dewasa bergantian masuk ke rentalnya. Padahal, VCD yang dipinjamkan di rental adalah VCD bajakan. "Meski film di VCD tidak bagus, tapi tetap saja ada yang mencari," ujar lelaki berambut keriting itu.
Perburuan film yang dibuat atas dasar ramalan suku Maya itu bagi masyarakat Jombang memang wajar. Mengingat, satu-satunya bioskop di kota Santri itu belum memutar film 2012. Biasanya, film baru diputar di bioskop Jombang jauh setelah diputar di Surabaya.
Perburuan film itu rupanya memantik reaksi pengasuh pondok pesantren Tebuireng, Jombang, KH Salahuddin Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Solah. Cucu pendiri Nahdlatul Ulama itu menilai film kiamat 2012 memiliki nilai positif. Selain menghibur, film juga bisa dijadikan
sebagai bahan renungan.
Dengan merenunginya, keimanan dan tingkat ibadah umat ikut meningkat. Adik mantan presiden RI, Abdurrahman Wahid itu justru memberikan apresiasi atas munculnya film berdurasi 2,5 jam itu.
Ditambahkanya, film yang disutradarai Roland Emmerich itu, "Tidak lebih sekedar film fiksi biasa."