Nama Anggito Abimanyu sempat menjadi calon kuat untuk menduduki kursi Menteri Keuangan yang dilepaskan oleh Sri Mulyani. Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, justru melantik Agus Martowardoyo sebagai menteri keuangan yang baru, Kamis (20/5).
Naiknya Agus yang sebelumnya adalah Direktur Utama Bank Mandiri disambut positif oleh Anggito yang saat ini duduk sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal di Kemenkeu. Namun, Anggito mendadak memilih mundur dari kementerian keuangan. Ada apa?
Mantan Menkeu Sri Mulyani Indrawati - membenarkan Anggito Abimanyu telah mengundurkan diri. Surat pengunduran diri Anggito yang oleh Sri Mulyani dalam setiap kesempatan dipromokan sebagai Wakil Menkeu, itu sudah diserahkan kepada Sekjen Kementerian Keuangan, Kamis pagi.
"Saya telah mendengar dan dilapori Sekjen Mulia Nasution," tutur Sri Mulyani usai pelantikan Menkeu Agus Martowardojo, di Istana Merdeka.
Namun, Sri Mulyani mengaku belum membaca surat pengunduran diri Anggito karena tadi pagi ke rapat paripurna DPR. Karena jabatannya sebagai menkeu telah habis, dia akan menyampaikan surat Anggito kepada menkeu baru Agus Martowardojo. "Saya menghormati setiap keputusan orang (Anggito)."
Sebelumnya, Anggito mengatakan surat pengunduran dirinya diajukan bukan imbas karena rasa kekecewaan tidak terpilih sebagai wakil menkeu. "Namanya juga mengabdi," ucapnya.
Namun Anggito mengaku terus terang sempat tidak merasa nyaman dengan isu-isu yang menerpa dirinya. "Yang tidak senangnya adalah saya dikait-kaitkan dengan parpol itu sama sekali tidak benar, apakah itu dengan Golkar, apakah dengan PAN, itu sama sekali tidak ada. Itu yang membuat saya sedih. Itu fitnah," cetus dia.
Selain itu, Anggito kecewa kepada istana karena tidak memberitahukannya seputar pembatalannya menjadi wakil menkeu. Padahal, Anggito sudah menandatangani pakta integritas dan kontrak kinerja soal penunjukkannya sebagai wakil menteri keuangan.
"Saya bukan kecewa kepada menkeu dan wamenkeu terpilih, tapi saya kecewa karena tidak dikasih tahu, tidak ada pemberitahuan. Tidak ada pejabat di lingkungan istana yang memberitahu kepada saya," tegasnya.
Pria kelahiran Bogor 47 tahun silam ini mengaku akan kembali ke kampusnya Universias Gajah Mada Yogyakarta. "Sudah 10 tahun saya tidak lagi mengajar. Saya ingin kembali ke kampus mengajar," tutur Anggito.
Dukung Anggito
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mewakili istana akan menjelaskan kepada Anggito Abimanyu perihal batalnya pemilihan dia sebagai Wakil Menteri Keuangan yang selama ini tanpa ada penjelasan.
"Saya akan bicara dengan Pak Anggito supaya tidak salah paham. Dia orang bagus, cekatan dan pekerja keras. Kita butuh orang seperti itu," ujar Hatta ditemui di Istana Negara.
Sebelum Presiden SBY resmi memberikan mandat kepada Agus Martowardojo, Rabu (19/5) malam, nama Anggito mendapat dukungan penuh dari Partai Amanat Nasional (PAN) menggantikan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan.
"Awalnya kita (PAN) mendorong Anggito. Kami menganggap, Anggito sudah tune in lebih dulu. Tapi, keputusan tetap ditangan Presiden SBY yang memiliki hak prerogatif, maka kita tentu mendukungnya," ungkap anggota Fraksi PAN,Michel Ichlas El Qudsi.
Selain PAN, lanjut dia, beberapa partai lain termasuk Golkar dan PKS ikut memberikan dukungan juga kepada Anggito. "Tapi, sekali lagi, keputusan ada di tangan presiden. Dipilihnya Agus Martowardojo karena memiliki potensi an kemampuan, melanjutkan apa yang dilakukan Sri Mulyani. Kami hormati keputusan presiden," ujarnya.
Naiknya Agus yang sebelumnya adalah Direktur Utama Bank Mandiri disambut positif oleh Anggito yang saat ini duduk sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal di Kemenkeu. Namun, Anggito mendadak memilih mundur dari kementerian keuangan. Ada apa?
Mantan Menkeu Sri Mulyani Indrawati - membenarkan Anggito Abimanyu telah mengundurkan diri. Surat pengunduran diri Anggito yang oleh Sri Mulyani dalam setiap kesempatan dipromokan sebagai Wakil Menkeu, itu sudah diserahkan kepada Sekjen Kementerian Keuangan, Kamis pagi.
"Saya telah mendengar dan dilapori Sekjen Mulia Nasution," tutur Sri Mulyani usai pelantikan Menkeu Agus Martowardojo, di Istana Merdeka.
Namun, Sri Mulyani mengaku belum membaca surat pengunduran diri Anggito karena tadi pagi ke rapat paripurna DPR. Karena jabatannya sebagai menkeu telah habis, dia akan menyampaikan surat Anggito kepada menkeu baru Agus Martowardojo. "Saya menghormati setiap keputusan orang (Anggito)."
Sebelumnya, Anggito mengatakan surat pengunduran dirinya diajukan bukan imbas karena rasa kekecewaan tidak terpilih sebagai wakil menkeu. "Namanya juga mengabdi," ucapnya.
Namun Anggito mengaku terus terang sempat tidak merasa nyaman dengan isu-isu yang menerpa dirinya. "Yang tidak senangnya adalah saya dikait-kaitkan dengan parpol itu sama sekali tidak benar, apakah itu dengan Golkar, apakah dengan PAN, itu sama sekali tidak ada. Itu yang membuat saya sedih. Itu fitnah," cetus dia.
Selain itu, Anggito kecewa kepada istana karena tidak memberitahukannya seputar pembatalannya menjadi wakil menkeu. Padahal, Anggito sudah menandatangani pakta integritas dan kontrak kinerja soal penunjukkannya sebagai wakil menteri keuangan.
"Saya bukan kecewa kepada menkeu dan wamenkeu terpilih, tapi saya kecewa karena tidak dikasih tahu, tidak ada pemberitahuan. Tidak ada pejabat di lingkungan istana yang memberitahu kepada saya," tegasnya.
Pria kelahiran Bogor 47 tahun silam ini mengaku akan kembali ke kampusnya Universias Gajah Mada Yogyakarta. "Sudah 10 tahun saya tidak lagi mengajar. Saya ingin kembali ke kampus mengajar," tutur Anggito.
Dukung Anggito
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mewakili istana akan menjelaskan kepada Anggito Abimanyu perihal batalnya pemilihan dia sebagai Wakil Menteri Keuangan yang selama ini tanpa ada penjelasan.
"Saya akan bicara dengan Pak Anggito supaya tidak salah paham. Dia orang bagus, cekatan dan pekerja keras. Kita butuh orang seperti itu," ujar Hatta ditemui di Istana Negara.
Sebelum Presiden SBY resmi memberikan mandat kepada Agus Martowardojo, Rabu (19/5) malam, nama Anggito mendapat dukungan penuh dari Partai Amanat Nasional (PAN) menggantikan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan.
"Awalnya kita (PAN) mendorong Anggito. Kami menganggap, Anggito sudah tune in lebih dulu. Tapi, keputusan tetap ditangan Presiden SBY yang memiliki hak prerogatif, maka kita tentu mendukungnya," ungkap anggota Fraksi PAN,Michel Ichlas El Qudsi.
Selain PAN, lanjut dia, beberapa partai lain termasuk Golkar dan PKS ikut memberikan dukungan juga kepada Anggito. "Tapi, sekali lagi, keputusan ada di tangan presiden. Dipilihnya Agus Martowardojo karena memiliki potensi an kemampuan, melanjutkan apa yang dilakukan Sri Mulyani. Kami hormati keputusan presiden," ujarnya.